Friday, December 15, 2017

SIAPAKAH SEBENARNYA SETAN ITU?


Pertanyaan ini selalu terngiang di dalam benak kita dan sulit diketahui apa jawabannya, karena setan itu tidak terlihat oleh kita tapi mereka mampu melihat kita. Selalu berbisik-bisik ditelinga kita, selalu menghembuskan keraguan dalam hati kita sedangkan kita tidak tahu dimana setan berada? Dan apa yang sedang dikerjakannya? Dan pertanyaan ini akan terus tergiang, siapa sebenarnya setan itu? Namun dengan kemampuan akal yang kita miliki kita dapat mengetahui sepak terjang setan itu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memerintahkan kepada kita untuk selalu berlindung kepada-Nya dari segala tipu daya setan, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha berkuasa atas segala makhluk-Nya baik orang yang mukmin, kafir, yang taat ataupun berdosa sekalipun, maka kita harus meminta pertolongan kepada-Nya.

Namun manusia diberi pilihan dan jalan untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketaatan itupun dari Allah semata karena tidak ada satupun yang luput didunia ini dari kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang pendosa sekalipun tidak lepas dari kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala pula. Karena jika seandainya Allah mau menciptakan semua makhluk bersujud kepada-Nya, maka Allah mampu melakukannya sebagaimana ayat mengatakan :

لَعَلَّكَ بَٰخِعٌ نَّفْسَكَ أَلَّا يَكُونُوا۟ مُؤْمِنِينَ, إِن نَّشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ ءَايَةً فَظَلَّتْ أَعْنَٰقُهُمْ لَهَا خَٰضِعِينَ

”Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman. Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mu’jizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya. (QS. Asy-Syuara’:3-4)

Dalam ayat tersebut, Allah memberi tahu kepada Nabi Muhammad Shallallah Alaihi wa Sallam yang ketika itu, bahwa ada segolongan orang yang menolak beriman kepada Allah. Dalam kesedihan ini, Nabi dapat merasakan bagaimana siksaan pedih yang bakal mereka terima di neraka nanti dan abadi didalamnya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad Shallallah Alaihi wa Sallam berusaha mengajak mereka kejalan yang benar. Namun demikian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan bahwa semua orang telah diberi kebebasan memilih, beriman atau menolak iman, taat atau melakukan dosa, dan kebebasan ini tidak lepas dari kehendak (iradah) Allah. Dengan demikian tidak ada gunanya bagi Nabi untuk mendoakan mereka semua, karena semuanya telah menjadi kehendak Allah Sunhanahu wa Ta’ala.

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG

Jangan Lupa Subscribe My Channel You Tube
You Tube

No comments:

Post a Comment