Thursday, December 14, 2017

SYARAT DITERIMANYA TAUBAT


Jika kita memahami arti dikabulkan, tentu Anda tidak akan ragu bahwa setiap taubat yang benar, niscaya akan diterima. Bagi orang-orang yang bisa melihat dengan cahaya hati nuraninya yang diterangi cahaya Al-Qur’an, ia akan tahu hal-hal berikut:

1.Setiap hati yang selamat, maka ia akan diterima disisi Allah dan berbahagialah ia di akhirat.
2.Ia akan melihat dengan mata kekalnya terhadap wajah Allah swt.
3.Api penyesalan itu bisa membakar noda dan dosa
4.Hati itu pada asalnya dijadikan dengan bersih dan setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan suci.hanya saja kesucian itu keruh dan kotor akibat dosa dan noda.
5.Api penyesalan dapat membakar noda tersebut dan cahaya kebaikan bisa membersihkan kegelapan kejahatan dari hatinya, dan kegelapan maksiat itu tidak mampu berhadapan dengan cahaya kebaikan, sebagaimana kegelapan malam tidak mampu menghadapi terang benerang siang hari, sebagaimana tidak berdayanya kotoran pakaian menghadapi sabun pencuci.

Sebagaimana sang raja, ia tidak mau menerima pakaian kotor untuk pakaiannya, maka Allah pun tidak menerima hati yang gelap berada disamping-Nya. Sebagaimana pekerjaan sehari-hari bisa mengotorkan baju dan sabun serta air panas bisa membersihkannya. Maka pakaian hati untuk syahwat bisa mengotorkan hati tersebut dan air mata penyesalan bisa membersihkan, mensucikan, dan menjernihkannya. Setiap hati yang suci bersih, akan diterima sebagaimana diterima pakaian yang bersih dan suci. Oleh sebab itu, kita harus berusaha untuk membersihkan dan mensucikan hati.

Bagi orang yang tidak mampu mengetahui secara pasti dan tidak memiliki kepahaman pandangan hati yang lebih jelas dari pandangan mata, bahwa kemaksiatan dan ketaatan itu perpengaruh dihati dan pengaruhnya saling bertentangan, maka agama baginya seakan-akan hanyalah kulit dan nama belaka. Dihatinya terdapat tutup tebal yang menghalanginya mengetahui hakikat agama, bahkan terhadap hakikat sifat dan kebodohan dirinya sendiripun ia tidak mengetahuinya.

Barang siapa yang meragukan bahwa taubat yang memenuhi syarat tidak diterima adalah laksana orang yang meragukan sinar matahari mengusir kegelapan dan meragukan hilangnya kotoran baju yang dicuci dengan sabun. Kecuali kotoran itu sudah melekat begitu lama dan masuk kedalam pori-pori baju itu, sehingga sabun tidak mampu menghilangkan dan membersihkannya. Seperti pula halnya dosa yang telah bertumpuk-tumpuk sehingga membentuk noda dan flek dihati. Hati yang sulit dibersihkan dan berat untuk bertubat, sekalipun kadang-kadang lidahnya berkomat-kamit mengatakan : saya bertaubat. Tetapi taubatnya tidak memenuhi syarat-syarat taubat yang sebenarnya.

Kondisi ini tidak beda dengan tukang cuci yang mengatakan “Saya telah mencuci pakaian ini, tapi ia tidak bisa bersih kembali.” Hal ini seperti terhalangnya pertaubatan, juga tidak jauh beda, bahkan sudah umun bagi orang-orang yang menuhankan materi serta membelakangi dan menentang Allah swt. Pejelasan diatas kiranya cukup bagi orang-orang yang mau berfikir, bahwa taubat bisa diterima.

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG

Jangan Lupa Subscribe My Channel You Tube
You Tube

No comments:

Post a Comment