Tuesday, December 12, 2017

TERJERUMUS DALAM KESESATAN


قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (٧٩)

”Iblis berkata: “Ya Rabbku, beri tangguhlah aku sampai mereka dibangkitkan”.(QS. Shaad: 79)

Dalam ayat diatas tampak bahwa iblis ketika meratap meminta kepada Allah menggunakan kalimat ‘rabbi’( Ya Rabb)dan tidak menggunakan kalimat ‘ilaihi’ (wahai Tuhanku). Hal ini jelas karena iblis ketika meratap meminta penangguhan waktu, ditunjukkan kepada Dzat yang menguasai Alam Semesta, yaitu Tuhan yang menguasai semua makhluk, baik Tuhan bagi orang yang beriman maupun Tuhan bagi orang-orang yang berdosa.

Dalam ilmu tauhid sendiri dijelaskan bahwa Allah memiliki dua sifat ketuhanan, yang pertama sifat rububiyah, yaikni sifat yang menjelaskan bahwa Allah adalah Tuhan semua makhluk tanpa terkecuali, dan Dia yang menciptakan semua makhluk dari tidak ada menjadi ada. Dan sifat rububiyah ini hanya berlaku di dunia saja yang diperuntukkan bagi semua manusia dan tidak saja bagi mukmin, yang kafir sekalipun. Dalam sifat rububiyah ini semua makhluk diberikan rezeki termasuk orang mukmin maupun bagi orang kafir. Dan rahmat Allah sendiri akan tetap mengalir selama ada alasan tertentu untuk itu, seperti bagi petani yang bercocok tanam dengan baik dan benar sesuai dengan perantara pengetahuan yang ia miliki. Maka ketika musim panen akan membuahkan hasil yang bagus tanpa dibedakan apakah petani itu seorang muslim atau bukan. Begitupula dengan seorang yang tekun dan rajin belajar dengan serius dalam satu bidang keilmuan, tentulah Allah akan memberikan hasil yang setimpal sesuai dengan kerja keras orang tersebut. Sedangkan sifat uluhiyah hanya berlaku khusus untuk orang yang beriman saja kepada Allah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan hanya Allah berikan kepada para hamba-Nya yang mukmin di akhirat kelak. Maksudnya adalah bahwa hanya hamba yang dianggap beriman, karena tidak cukup hanya mengakui rububiyah Allah saja. Jenis tauhid lain yang tidak disebutkan oleh penulis adalah tauhid asama’ wa shifat yang juga sangat penting selain dua jenis diatas. Sehingga semua pemberian Allah di akhirat nanti dilakukan tanpa sebab tertentu maupun perbuatan tertentu.

Namun demikian timbul pernyataan lain, mengapa sang iblis meminta menggunakan kalimat “rabb” dan apa yang terlintas dibenak iblis ketika itu yang berhubungan dengan manusia.

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG

Jangan Lupa Subscribe My Channel You Tube
You Tube

No comments:

Post a Comment